Sabtu, 03 Januari 2015

KERAJINAN DAERAH



KERAJINAN DAERAH
1.       BATIK JAWA
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD5aeAj6fi5XWrkeW78fR_KSeZfcjBeuHRVakOR9xHQOvRgHXDdYhQWLEvt_e3U9UrBODCgPdAgDRS6ukeucCGqBdNK2diXiQblc4Ofqi37kWD9j1Y5K8XXLoX9XI0JMmdIepDfjgs7nrO/s320/parang-rusak.jpg
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak Motif Batik - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik "malam" (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.

Jadi kain Baju Batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak Batik Solo dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) - bukan kain batik. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.

2.       SONGKET MELAYU
Description: D:\DATA ALL USER\200px-Bamboofabric.gif        Description: https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRuu_6bBK3jjQv6A06Fbg2h6XfauDW5I12zHSEY3NXwJzKkmYur

Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.

Bahan
Bahan baku benang ini dipersiapkan untuk ditenun oleh perajin Silungkang. Benang lungsin jumlahnya mencapa 2000 lembar untuk membuat satu helai kain sarung, dan panjangnya mencapai 14 meter, cukup untuk membuat beberapa helai kain. Setiap helai benang secara bergantian masuk kedalam sepasang karok dan terus melawati gigi-gigi suri hingga dieratkan dengan menggunakan beberappa batang lidi. Pekerjaan persiapan ini dinamakan ma-anyi.
Teknik Pembuatan
Pada waktu seorang wanita mengerjakan pekerjaannya menenun kain, pertama sekali dia akan menggerakkan karokakan dengan menginjak salah satu tijak-tijak untuk memisahkan benang sedemikian rupa sehingga ketika benangpakan yang digulung pada kasali  dan dimasukkan dalam skoci atau turak dapat dimasukkan dari kiri ke kanan melewati seluruh bidang karok, atau dari kanan ke kiri, secara bergantian, dan akan membentuk semacam ayaman yang ketika dipukul ke arah penenun dengan suri menjadi rapat dan membentuk kain.
3.       KERAJINAN ROTAN
Description: http://www.gedoor.com/assets/img/news/27rotanPejaten01.jpg
Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidaklah terlalu banyak. Beberapa yang paling umum diperdagangkan adalah Manau, Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut.
Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan asalan harus diperlakukan untuk pengawetan dan terlindung dari jamur Blue Stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan: Pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang /besar dan Pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil.
Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat Peel (kupasan)/Sanded Peel, dipoles /semi-poles, dibuat core, fitrit atau star core. Adapun sentra industri kerajinan dan mebel rotan terbesar di indonesia terletak di Cirebon.
Pemanfaatan rotan ( sp. Daemonorops Draco ) terutama adalah sebagai bahan baku mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk "Pin Hole".
Batang rotan juga dapat dibuat sebagai tongkat penyangga berjalan dan senjata. Berbagai perguruan pencak silat mengajarkan cara bertarung menggunakan batang rotan. Di beberapa tempat di Asia Tenggara, rotan dipakai sebagai alat pemukul dalam hukuman cambuk rotan bagi pelaku tindakan kriminal tertentu.
Beberapa rotan mengeluarkan getah (resin) dari tangkai bunganya. Getah ini berwarna merah dan dikenal di perdagangan sebagai dragon's blood ("darah naga"). Resin ini dipakai untuk mewarnai biola atau sebagai meni.

4.       WAYANG GOLEK DARI JAWA TIMUR
Description: http://www.museumwayang.com/wayang/gambar%20wayang/Wayang%20Golek%20Menak%20Jawa%20Timur_frm.jpg
Bahan Dasar : Kayu.
Golek, sebutan khusus untuk menyebut wayang golek purwa sesuai dengan yang biasa disebut oleh kebanyakan masyarakat Sunda, adalah wayang dengan latar belakang cerita Mahabharata dan Ramayana. Jenis wayang ini merupakan hasil perkembangan atau paduan antara gagasan Dalem Karang Anyar, pada akhir masa jabatannya sebagai Bupati Kabupaten Bandung tahun 1840-an, dengan Ki Darman seorang juru wayang kulit asal Tegal yang tinggal di Cibiru, Kabupaten Bandung. Dalem Karang Anyar ( Wiranata Koesoemah III ) berperan menyempurnakan raut golek awal itu hingga bulat-torak bentuk agak besar dengan bahan kayu lame atau jinjing yang di tatah lebih rumit dan lebih halus.
Keturunan Ki Darman sampai kini masih terus menghidupkan kegiatan pembuatan golek. Tersebarnya pusat kegiatan pembuatan golek di kawasan Jawa Barat, seperti di Jelekong, Ciparay, Salacau, Cimareme, Sukabumi, Bogor, Karawang, Indramayu, Cirebon, Garut, Ciamis, dan di tempat lainnya, ditunjang oleh keturunan dan murid-murid Ki Darman yang mengembangkan kegiatannya di luar Cibiru.

5.       UKIRAN JEPARA
Description: http://jasaukirjepara.files.wordpress.com/2011/09/relief-jepara-furniture-amirul-group-8.jpg
Sedikit berbicara soal seni ukir jepara, sejarah ukiran jepara terdengar sejak zaman kewalian. yaitu pada zaman walisongo. yang mengenalkan seni ukir sebenarnya adalah sunan kudus, pada waktu itu sunan kudus berhenti di jepara dan ada benda pusakanya yang jatuh yaitu tata. tata adalah alat untuk mengukir ukiran jepara.
dan pada perkembangannya, ukiran jepara berkembang pesat sampai di kenal penjuru dunia. ukiran jepara di kenal karena seni yang di hasilkan itu hidup. selain itu seni ukir jepara juga memilik arti dan memiliki beberapa motif yang menjadi ciri khas ukiran jepara.
pertama adalah motif majapahitan, motif ini biasanya di ukir di bagian sandaran kursi dengan gaya ukiran majapahit. ciri – cirinya adalah di setiap bagian ukiran pasti banyak ulir.  dan di tenga2 di mulai dengan ukiran bunga.
kedua adalah ukiran kudusan, motif ini biasanya di ukir pada pintu yang bergaya jati tua.  dan di setiap tiang terdapat ukiran yang menjurus ke motif 2 dimensi karna kedalaman ukiran, sehingga ukiran lebih tanpak hidup.
ketiga yaitu ukiran motif relief, motif ini termasuk tergolong seni yang bernilai tinggi. relief jepara sudah terkenal sampai kemana – mana karena kualitas seninya yang bagus dan terkesan hidup.
6.       ANYAMAN KALIMANTAN TIMUR
Description: http://www.satulingkar.com/images/20120609014234P6061885.JPG
Suku Dayak di Kalimantan, terbagi dalam sub-sub suku yang kurang lebih jumlahnya mencapai 405 sub (J. U. Lontaan, 1975). Ini tentu melahirkan keragaman tradisi dan l kerajinan tangan yang beragam. Masyarakat adat Kalimantan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap alam dan lingkungan. Mereka berupaya melestarikan cara hidup tradisional. Kerajinan tangan yang dihasilkan begitu dekat dengan alam, terbuat dari material bambu hingga serat alami.
Keranjang Tayen adalah anyaman rotan yang berfungsi sebagai tempat menaruh beras dan sayuran saat masa panen berlangsung. Tayen juga biasa digunakan saat upacara adat pernikahan suku Dayak-- pengantin wanita memberikan Tayen sebagai hadiah pernikahan kepada pengantin pria. Tayen dibuat oleh suku Dayak Lundayeh, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
Topi Silaung Mawatik, terbuat dari bambu yang dianyam dengan motif khas bernama ‘Mata Punai’. Motif itu dibuat dengan prinsip seperti warna mata; hitam dan putih. Adapun warna tambahan merah, digunakan sebagai penghias. Bahan pewarna yang digunakan berasal dari asam arang untuk warna hitam, dan sari buah rotan untuk warna merah. Topi Silaung biasa dipakai oleh suku Dayak Tahol untuk kebutuhan upacara adat, seperti pernikahan dan perayaan pesta panen.
Adapula topi Cahung Tisi, yang dibuat oleh suku Dayak Aoheng. Jika topi Silaung Mawatik berbentuk segi enam, Cahung Tisi memiliki bentuk bulat. Motifnya lebih berwarna dengan kehadiran warna hitam, merah dan kuning. Material yang digunakan meliputi daun pandan dan kulit pohon.
Lalu Tikar Mat, yang berfungsi sebagai alas tidur atau alas duduk di rumah-rumah tradisional suku Dayak, khususnya Dayak Tenggalan. Warna hitam pada motif tikar dibuat menggunakan bahan alami dari daun yang direbus dengan bubuk besi atau lumpur.
Berbagai produk kerajinan tangan asal Kalimantan Timur ini dipamerkan oleh Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari, di ruang pamer Institute Francais Indonesia, Jakarta, hingga 14 Juni. Selain memamerkan karya-karya dari Kalimantan Timur, yayasan tersebut juga memamerkan beberapa produk kerajinan tangan hasil dari kompetisi desain mahasiswa Institut Teknologi Bandung.
“Produk pelestarian tidak boleh mengubah yang sudah ada. Hanya dibantu melalui standar kualitas. Tapi ada yang boleh mengambil inspirasinya dijadikan produk pengembangan. Produk pelestarian mengangkat makna, nilai-nilai, serta lain-lain,” ujar Paulus Kadok, Craft Conservation Program-Leader, Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari.
7.       WAYANG KULIT DARI JAWA  BARAT
Description: http://4.bp.blogspot.com/_XVgdhsx1d1Q/TEEkgdz73rI/AAAAAAAABKA/2vUSP5sph-c/s1600/wayang-kulit.jpg
Wayang kulit yang terdapat di Jawa Barat, baik di wilayah Cirebon maupun di wilayah Betawi, adalah wayang kulit Purwa, yang lakkon-lakonnya berdasarkan kisah Mahabharata dan Ramayana. Tapi yang sering dipentaskan adalah lakon-lakon Carangan, seperti wayang golek Purwa, dan kehebatan dalang terutama ditentukan oleh ketrampilan dan kreativitasnya menciptakanlakon. Sayang bahwa kebanyakan lakon itu hanya dibuat untuk dimainkan dalam satu kesempatan saja, sehingga kebanyakan tidak tercatat. Namun memang banyak dalang yang benar-benar kreatif menciptakan laon yang tahan uji, meskipun ada lakon-lakon yang menjadi populer secara anonim, seperti Ceblok Melahirkan (mungkin diilhami oleh bentuk perut wayang Ceblok yang buncit seperti sedang mengandung), Arjuna Kembar (diikuti oleh Gatotkaca Kembar), Semar Kembar, dan semacamnya. Yang terkenal karena ketrampilan mendalang dan menciptakan lakon ialah dalang Abyor, karena lakon-lakon ciptaannya banyak yang membahas masalah-masalah agama dan ketuhanan.
Dalam wayang kulit Cirebon, jumlah Panakawan bukanlah 4 seperti wayang kulit Yogya-Solo (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) atau wayang golek Sunda (Semar, Cepot, Dewala, dan Gareng), melainkan 9 orang (Semar, Sekarpandan atau Curis, Bagong atau Astrajingga, Ceblok, Cungkring atau Petruk, Udawala atau Dewala, Bitarota, Gareng, dan Bagalbuntung).




8.       BATIK RIAU
Description: C:\Documents and Settings\Owner\My Documents\Downloads\index.jpg
Pada tahun  1985 terekam  juga dalam sejarah  Batik Riau bahwa  pemerintah   propinsi  Riau mulai membangkitkan      kembali    Batik   Riau   dengan    memberikan     pelatihan-pelatihan      kepada masyarakat.   Teknik dan  proses  pembuatan   sama  dengan  batik di Jawa hanya  saja  motif yang dikembangkan    adalah   motif   asli  dari   Riau  yang   diambil   dari   motif   tenun   Melayu   Riau. Selangkah   demi   selangkah    Batik  Riau  mulai   menunjukkan    pesona   keindahannya    kepada masyarakat.   Namun masyarakat   perlu  hati-hati karena  saat ini banyak  toko yang menjual  batik tapi tidak  memberitahu   cara membedakan   batik yang berkualitas  bagus dan tidak. Informasi ini peciting dan  sangat  diperlukan  agar  masyarakat   mendapatkan    kualitas  batik  yang  diinginkan dengan  harga  yang juga  sesuai.  Jangan  mudah  tergoda   dengna  batik  yang  harganya   murah meriah  tapi kualitasnya  temyata   membuat   anda  kecewa.  Ada baiknya  sebelum  anda  membeli baju batik anda membaca   dulu  artikel  disini.


Salah satu  outlet  terkemuka   di Pekanbaru  yaitu  Batik Corak Riau (sebelumnya   bernama   Batik Gaul) kini banyak  mengembangkan    Batik Riau yang  berkualitas  tinggi. Jika anda  ingin melihat video  pembuatan     Batik  Corak  Riau  silahkan  klik link berikut.  Batik Riau yang  diberi  label "Batik Corak  Riau" ini bisa ditemukan  di JI. Durian no: 21APekanbaru   dan  juga di JI. Lembaga Pemasyarakatan   no: 23C Pekanbaru.   Bagi anda yang ingin melihat  koleksi batiknya  bisa klik di sini.




9.       BATIK KALIMANTAN
Sampai kini yang populer hanya motif Batik dari pulau Jawa. walau sebenarnya Kalimantan juga mempunyai motif yang tidak kalah menarik serta khas. Apabila kain Batik Kalimatan Selatan populer dengan nama kain Sasirangan, kain batik Kalimantan Tengah populer dengan nama Batik Benang Bintik-nya.
Motifnya juga variatif dengan beberapa warna yang memanjakan selera. Motif yang umum yaitu Batang Garing (lambang batang kehidupan untuk orang-orang Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), serta Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah jelas, oranye, serta ada banyak lagi.

Berikut beberapa motif batik dari kalimantan baik dari kalimantan timur, barat, tengah, selatan maupun utara. 
 Description: http://2.bp.blogspot.com/-eny7rDOKndo/U0Q0OrOnLWI/AAAAAAAAALQ/Q6hn05KjQys/s1600/batik+kalimantan1.jpeg          Description: http://2.bp.blogspot.com/-uJyTDEP7HKI/U0Q0PWctFBI/AAAAAAAAALk/a94wyTIbtBw/s1600/batik+kalimantan3.jpeg 





10.   SULAMAN DARI KABUPATEN AGAM
Description: http://i166.photobucket.com/albums/u111/nfifhm/upfp1.jpg
Pemerintah memfasilitasi produk unggulan sulaman dari Sumatera Barat untuk dimasukkan dalam program khusus dengan pendekatan one village one product (OVOP) menyusul acara temu solusi pengembangan produk unggulan belum lama di Padang.
Meliadi Sembiring, Deputi Bidang Pengkajian Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan temu solusi akhirnya memutuskan untuk mengoptimalkan produk sulaman dari Sumatera Barat. Khususnya dari Kabupaten Agam dan Pesisir Selatan.
Kerajinan sulaman dari daerah itu telah diakui dunia dengan mendapat penghargaan dari dari PBB, tepatnya Unesco Award of Excelennce for Handricraft pada 2012. Sumatera Barat adalah sentra seni sulaman di Indonesia.
”Karena Sumatera Barat sejak dulu dikenal dengan seni sulamnya, sehingga budaya itu harus dilestarikan, dikembangkan serta diberi nilai tambah agar bisa berdaya saing melalui sinergitas dengan swasta,” tutur Meliadi.
Satu tantangan yang harus dihadapi untuk menyukseskan program OVOP dengan produk sulam,semakin minimnya minat generasi muda mempelajari seni menyulam. Pemerintah mengharapkan agar pendidikan kerajinan sulam dijadikan sebagai pelajaran lokal.



11.   ULOS DARI SUMATERA UTARA
Description: http://images.detik.com/content/2012/02/23/1025/img_20120223180202_4f461caa1c1f4.jpg

Ulos adalah kain tenun khas suku Batak . Tak hanya sebatas hasil kerajinan seni budaya saja, kain Ulos pun sarat dengan arti dan makna. Sebagian besar masyarakat Tapanuli menganggap kain tenun Ulos adalah perlambang ikatan kasih sayang, lambang kedudukan, dan lambang komunikasi dalam masyarakat adat Batak. Oleh karena itu, kain tenun Ulos selalu digunakan dalam setiap upacara, kegiatan dan berbagai acara dalam adat Suku Batak.  Misalnya, untuk perkawinan, kelahiran anak, punya rumah baru, sampai acara kematian. Tiap-tiap kain tenun Ulos  yang dihasilkan memiliki arti dan makna tersendiri, baik bagi pemilik ataupun bagi orang yang menerimanya.
Misalnya saja Ulos Ragidup. Ulos ini adalah kain tenun yang tertinggi derajatnya. Sebab, pembuatannya sangatlah sulit. Kain tenun ulos jenis ini terdiri dari tiga bagian, yaitu 2 sisi yang ditenun sekaligus, dan 1 bagian tengah yang ditenun sendiri dengan motif yang rumit.Motif Ulos Ragidup ini harus terlihat seperti benar-benar lukisan hidup. Karenanya, ulos jenis ini sering diartikan sebagai ulos yang melambangkan kehidupan dan doa restu untuk kebahagian dalam kehidupan. Lalu, ada Ulos Ragihotang. Ulos ini derajatnya 1 tingkat di bawah ulos ragidup. Pembuatannya tidak serumit Ulos Ragidup. Namun, Ulos Ragihotang punya arti dan keistimewaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Ulos ini pun sering dipakai dalam upacara adat kematian sebagai pembungkus atau penutup jenazah yang akan dikebumikan. Ulos jenis ini mengartikan bahwa pekerjaan seseorang di dunia ini telah selesai.
                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar